Gubernur Bali Wayan Koster baru-baru ini mengikuti retret kepala daerah gelombang kedua di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang. Pengalamannya selama retret ini, khususnya mengenai aspek kedisiplinan, menjadi sorotan. Kegiatan yang dirancang Kemendagri ini memberikan pendekatan khas militer, sebuah pengalaman baru bagi banyak peserta, termasuk Gubernur Koster.
Retret ini bukan sekadar acara formal; ia merupakan program penggemblangan karakter dan kedisiplinan bagi para kepala daerah. Aturan-aturan yang diterapkan, terutama mengenai waktu makan, menjadi pembahasan menarik. Banyak kepala daerah mengaku terkejut dengan ketat dan disiplinnya aturan tersebut.
Pengalaman Gubernur Koster di Barak IPDN
Gubernur Koster merasakan kenyamanan selama menginap di barak praja IPDN. Suasana yang dingin dan nyaman membuatnya tidur nyenyak. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan dengan kedisiplinan setinggi ini.
Udara sejuk di Jatinangor memberikan suasana yang mendukung istirahat malam. Koster menyebutkan kamarnya terasa nyaman dan dingin.
Tantangan Disiplin Waktu Makan
Salah satu aspek yang paling menarik perhatian adalah aturan makan bersama yang sangat ketat. Waktu makan dibatasi hanya selama dua lagu diputar.
Para kepala daerah, termasuk Gubernur Koster, harus menyesuaikan diri dengan aturan ini. Awalnya, banyak yang merasa kaget karena waktu makan yang terasa singkat.
Menyesuaikan Diri dengan Kedisiplinan Militer
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menjelaskan latar belakang aturan tersebut. Makan siang bersama praja IPDN bertujuan untuk membina karakter dan menanamkan nilai kedisiplinan.
Sistem ini mengharuskan para kepala daerah untuk mengikuti aturan tanpa terkecuali. Semua harus kompak dan disiplin, termasuk dalam hal waktu makan.
Refleksi atas Retret Kepala Daerah
Retret ini dirancang untuk membentuk karakter dan kedisiplinan para pemimpin daerah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan di Indonesia.
Meskipun ada tantangan, Gubernur Koster menyatakan kesiapannya untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan retret hingga Kamis, 26 Juni 2024. Ia menyambut baik program ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinannya.
Retret kepala daerah di IPDN Jatinangor ini memberikan pengalaman berharga bagi para peserta. Pengalaman Gubernur Koster, yang juga mewakili pengalaman banyak kepala daerah lain, menunjukkan bagaimana program ini mendorong adaptasi dan pemahaman akan pentingnya kedisiplinan dan kerja sama tim dalam pemerintahan. Aturan ketat yang diterapkan, terutama terkait waktu makan, bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai disiplin dan kerja sama yang diharapkan dapat diimplementasikan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah masing-masing. Ke depannya, diharapkan program-program serupa dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan di Indonesia.