Seorang mahasiswi asal Brasil, Thaynara Marcondes, mengalami kondisi langka yang menyebabkan payudaranya tumbuh secara signifikan dan tidak terkendali. Dalam beberapa bulan, ukuran payudaranya membesar hingga beratnya lebih dari 10 kilogram, mempengaruhi berbagai aspek kehidupannya.
Kondisi ini, yang dikenal sebagai gigantomastia, hanya tercatat dalam beberapa ratus kasus di seluruh dunia. Marcondes mendokumentasikan perjalanannya di media sosial, menunjukkan betapa cepatnya pertumbuhan payudaranya, sekitar 750 gram per bulan.
Perkembangan Gigantomastia dan Dampaknya
Pertumbuhan payudara yang cepat membuat Marcondes kesulitan menemukan pakaian yang pas. Ia harus beralih ke pakaian khusus karena ukuran plus size pun tak lagi muat.
Tidak hanya masalah pakaian, kondisi ini juga menimbulkan rasa sakit yang signifikan. Marcondes mengalami nyeri punggung, leher, dan bahu yang parah. Kadang-kadang, rasa sakitnya begitu hebat sehingga ia membutuhkan kursi roda.
Awalnya, para dokter mengkhawatirkan kemungkinan kanker. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, Marcondes didiagnosis menderita gigantomastia.
Gigantomastia dapat terjadi secara acak, tetapi juga dapat dikaitkan dengan faktor-faktor seperti pubertas, kehamilan, pengobatan, obesitas, gangguan autoimun, atau ketidakseimbangan hormon. Meskipun beberapa kasus berkembang lambat, kasus lain bisa berkembang sangat cepat, seperti yang dialami Marcondes.
Tantangan Kehidupan Sehari-hari
Ukuran payudaranya yang besar membuat Marcondes menjadi pusat perhatian. Ia sering kali menjadi sasaran tatapan dan bisikan orang-orang di tempat umum.
Pernah suatu kali, di supermarket, orang-orang bahkan mengira ia mencuri barang dan menyembunyikannya di dalam payudaranya. Pengalaman ini membuatnya merasa khawatir dan tidak nyaman.
Selain rasa sakit fisik, Marcondes juga mengalami dampak psikologis. Ia merasa terbebani oleh kondisi ini dan hal tersebut memengaruhi kepercayaan dirinya.
Operasi Pengecilan Payudara dan Masa Depan
Pada Oktober 2024, Marcondes menjalani operasi pengecilan payudara. Ia berhasil mengumpulkan dana untuk membiayai prosedur tersebut melalui donasi.
Setelah operasi, Marcondes merasa lega dan lebih percaya diri. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa menjalani prosedur tersebut.
Meskipun demikian, operasi tersebut juga menimbulkan efek samping. Marcondes kehilangan semua sensasi di putingnya dan tidak dapat menyusui kelak. Dokter juga memperingatkan kemungkinan pertumbuhan kembali jaringan payudara di masa mendatang.
Kisah Thaynara Marcondes menyoroti tantangan yang dihadapi individu dengan kondisi medis langka. Dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat sangat penting bagi mereka yang mengalami kondisi serupa.
Meskipun operasi telah memberikan perubahan positif dalam hidupnya, Marcondes akan tetap dipantau secara berkala untuk memastikan kondisinya tetap stabil. Kisahnya menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan empati terhadap individu dengan kondisi medis langka.