Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh jajaran Polres di wilayah hukumnya. Instruksi ini menindaklanjuti aksi penyerangan oleh geng motor di Kabupaten Cirebon yang meresahkan masyarakat. Penanganan kasus geng motor ini menjadi prioritas utama demi keamanan dan kenyamanan warga Jawa Barat.
Kepolisian berkomitmen untuk menindak tegas aksi kekerasan yang dilakukan oleh geng motor. Langkah-langkah penegakan hukum akan dilakukan secara profesional dan transparan.
Penindakan Tegas Geng Motor di Cirebon
Insiden penyerangan oleh geng motor di Cirebon terjadi pada Rabu dini hari, 4 Juni 2025. Sejumlah pemuda menyerang permukiman warga di Blok Tumaritis, Desa Megu Gede, Kecamatan Weru.
Aksi brutal tersebut terekam CCTV dan viral di media sosial. Kejadian ini memicu keprihatinan dan keresahan di kalangan masyarakat.
Para pelaku memasuki gang-gang permukiman, menyisir rumah dan toko warga. Tindakan mereka menimbulkan rasa takut dan terancam bagi warga sekitar.
Kerjasama Antar Instansi dalam Penanganan Kasus
Kapolda menekankan pentingnya kolaborasi dalam menangani permasalahan geng motor. Kerjasama ini melibatkan berbagai pihak, termasuk bupati, wali kota, forkopimda, ulama, dan tokoh masyarakat.
Pendekatan terpadu ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif dan berkelanjutan. Upaya pencegahan dan pembinaan juga akan menjadi bagian penting dari strategi penanggulangan geng motor.
Hasil Penangkapan dan Barang Bukti
Polisi telah mengamankan sembilan orang terduga pelaku penyerangan di Cirebon. Lima di antaranya adalah dewasa, sementara empat lainnya masih di bawah umur.
Saat ini, para terduga pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Weru, Polresta Cirebon. Petugas kepolisian terus mendalami peran masing-masing individu dalam insiden tersebut.
Selain itu, polisi masih memburu pelaku lain yang masih buron. Sejumlah barang bukti telah disita, termasuk senjata tajam seperti celurit dan besi, serta batu bata dan pecahan kaca.
Barang bukti yang disita antara lain dua bilah celurit, satu bilah besi, satu bilah corbek berkarat, dua batu bata merah, pecahan kaca, dan sebuah botol anggur merah yang pecah. Bukti-bukti ini akan menjadi petunjuk penting dalam proses penyidikan.
Polisi juga akan menelusuri asal-usul senjata tajam dan barang bukti lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengungkap jaringan dan motif di balik aksi brutal tersebut.
Polda Jawa Barat berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini. Mereka akan memastikan bahwa semua pelaku kejahatan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Proses penyelidikan dan penyidikan akan dilakukan secara transparan dan profesional. Kepolisian berharap masyarakat dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu mengungkap kasus ini secara tuntas.
Langkah tegas Kapolda Jawa Barat ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Kolaborasi dan strategi terpadu menjadi kunci keberhasilan dalam memberantas aksi geng motor. Dengan demikian, diharapkan keamanan dan kenyamanan warga Jawa Barat dapat terjaga dengan baik.