Beredar di media sosial foto yang menampilkan jurnalis Najwa Shihab seakan-akan ditangkap polisi. Foto tersebut viral di awal Juni 2025, memicu kekhawatiran dan berbagai spekulasi di kalangan warganet.
Namun, hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com membuktikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Foto tersebut adalah hasil manipulasi dan merupakan informasi hoaks.
Foto Manipulasi Najwa Shihab
Foto yang beredar memperlihatkan Najwa Shihab mengenakan pakaian hitam, diapit oleh dua orang yang berpakaian seperti polisi. Narasi yang menyertainya menyatakan bahwa Najwa Shihab ditangkap polisi.
Foto ini tersebar luas di berbagai akun Facebook antara tanggal 6-8 Juni 2025. Narasi yang menyertai foto tersebut bervariasi, namun intinya sama: menyatakan Najwa Shihab telah ditangkap.
Penelusuran Fakta dan Sumber Asli
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran dengan teknik *reverse image search* menggunakan mesin pencari Yandex.
Hasilnya mengungkap bahwa foto tersebut merupakan hasil manipulasi. Foto asli ditemukan dalam sebuah artikel berita di *Media Lampung* tertanggal 3 Maret 2024.
Foto asli tersebut memperlihatkan penangkapan seorang asisten rumah tangga (ART) yang terlibat kasus pencurian uang majikannya.
ART tersebut berpakaian oranye dan diapit oleh dua polisi. Terlihat jelas perbedaan pakaian dan sosok yang ada dalam foto asli dengan foto yang beredar di media sosial.
Berita terkait penangkapan ART tersebut juga dimuat oleh Kompas.com pada 4 Maret 2024, dengan foto yang sama dengan yang dimuat *Media Lampung*.
Identifikasi Manipulasi dan Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis mendalam, terbukti bahwa foto Najwa Shihab yang ditangkap polisi merupakan hasil manipulasi.
Wajah Najwa Shihab ditambahkan ke foto asli penangkapan ART tersebut. Modifikasi digital ini bertujuan untuk menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan publik.
Kesimpulannya, informasi mengenai penangkapan Najwa Shihab adalah hoaks. Publik diimbau untuk selalu berhati-hati dan teliti dalam menerima informasi, khususnya yang beredar di media sosial.
Perlu adanya peningkatan literasi digital agar masyarakat lebih mampu membedakan informasi yang benar dan informasi palsu. Verifikasi informasi dari sumber terpercaya sangat penting untuk mencegah penyebaran hoaks lebih lanjut.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dalam mengonsumsi informasi di era digital. Mengecek kebenaran suatu informasi sebelum menyebarkannya dapat mencegah penyebaran misinformasi yang dapat berdampak buruk bagi individu dan masyarakat.