Beredar kabar bohong di media sosial tentang kecelakaan helikopter di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada awal Juni 2025. Foto yang beredar menunjukkan sebuah helikopter di tengah jalan raya, dikelilingi beberapa orang. Kompas.com melakukan penelusuran fakta untuk mengungkap kebenaran informasi ini.
Setelah diverifikasi, klaim tersebut dinyatakan hoaks. Foto yang beredar sebenarnya berasal dari kejadian berbeda di India.
Narasi Hoaks Kecelakaan Helikopter di Palu
Beberapa akun Facebook menyebarkan foto tersebut dengan narasi singkat: “Sebuah heli jatuh di kebun kopi Palu Sulteng”.
Foto tersebut menampilkan pemandangan sebuah helikopter yang tampak mendarat darurat di jalan raya. Kejadian ini diklaim terjadi di Kota Palu.
Penelusuran Fakta Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan Google Lens untuk melacak asal-usul foto tersebut.
Hasil penelusuran mengarah pada sebuah video di kanal YouTube NDTV yang diunggah pada 8 Juni 2025.
Video tersebut memperlihatkan kejadian pendaratan darurat sebuah helikopter di Guptkashi, distrik Rudraprayag, India, pada 7 Juni 2025.
Kronologi Pendaratan Darurat Helikopter di India
Helikopter milik Kestrel Aviation itu mengalami masalah teknis sesaat setelah lepas landas dari helipad Badasu (Sersi) pukul 12.52 waktu setempat.
Pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di jalan raya dekat helipad untuk menghindari kecelakaan yang lebih besar.
Helikopter tersebut membawa lima penumpang dalam perjalanan dari Rudraprayag menuju Kedarnath di Uttarakhand.
Beruntung, semua penumpang selamat tanpa cedera. Pilot mengalami sedikit cedera punggung dan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
Setelah pendaratan darurat, helikopter mengalami kerusakan di bagian belakang. Kejadian ini telah dikonfirmasi oleh berbagai media India, termasuk The Economic Times.
Kesimpulannya, foto helikopter yang diklaim jatuh di Kota Palu adalah hoaks. Foto tersebut merupakan kejadian pendaratan darurat sebuah helikopter di India karena masalah teknis. Informasi yang tersebar di media sosial perlu diverifikasi kebenarannya sebelum disebarluaskan lebih lanjut. Pentingnya literasi digital dan kehati-hatian dalam menerima informasi online sangat ditekankan untuk mencegah penyebaran berita bohong.