Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 11 Juni 2025, MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan, melakukan perombakan besar-besaran pada jajaran direksi dan komisarisnya. Salah satu perubahan signifikan adalah pengangkatan Firman Santyabudi sebagai Direktur Manajemen Risiko dan HSSE.
Pengangkatan Firman Santyabudi menarik perhatian publik karena ia merupakan putra dari Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden RI ke-6. Latar belakangnya yang berpengalaman di kepolisian menambah dinamika dalam struktur kepemimpinan MIND ID.
Profil Firman Santyabudi, Putra Mantan Wapres Try Sutrisno
Firman Santyabudi, kelahiran 17 November 1965, memiliki karier cemerlang di kepolisian. Ia lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.
Sepanjang kariernya, ia menjabat berbagai posisi strategis. Dari Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya hingga Kepala Korps Lalu Lintas Polri.
Sebelum bergabung dengan MIND ID, Firman terakhir menjabat sebagai Kepala Korps Lalu Lintas Polri. Ia pensiun dari kepolisian pada November 2023.
Karier Kepolisian Firman Santyabudi: Dari Jakarta Selatan hingga Jambi
Jabatannya di kepolisian mencakup berbagai wilayah dan tanggung jawab. Ia pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan pada tahun 2009.
Pengalamannya juga meliputi Dirlantas Polda Sumatera Selatan (2011) dan Kapolda Jambi (2020). Berbagai posisi strategis lainnya juga pernah ia duduki.
Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Kerja Sama dan Humas PPATK (2014) dan Deputi Bidang Pemberantasan PPATK (2017). Kariernya yang panjang ini menunjukan kapabilitasnya.
Peran Firman Santyabudi di MIND ID dan Implikasinya
Sebagai Direktur Manajemen Risiko dan HSSE di MIND ID, Firman diharapkan membawa keahlian dan pengalamannya. Ia akan bertanggung jawab atas aspek manajemen risiko dan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (HSSE).
Pengalamannya di kepolisian, khususnya dalam manajemen dan penegakan hukum, diharapkan dapat berkontribusi pada tata kelola perusahaan yang lebih baik. Pengalamannya dalam pengambilan keputusan di bawah tekanan juga sangat berharga.
Pengangkatan Firman juga memicu diskusi mengenai potensi konflik kepentingan dan transparansi dalam penunjukan direksi BUMN. Hal ini perlu menjadi perhatian agar tercipta tata kelola yang bersih dan akuntabel.
Kehadiran Firman di MIND ID menandai babak baru bagi perusahaan pertambangan tersebut. Keberhasilannya dalam menjalankan tugas di masa mendatang akan menjadi tolok ukur penting bagi MIND ID.
Secara keseluruhan, perombakan di jajaran direksi MIND ID ini menunjukkan upaya perusahaan untuk memperkuat kinerja dan tata kelola di masa depan. Namun, transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi kunci keberhasilan upaya tersebut.