Timnas Indonesia U-17 akan diperkuat oleh bek jangkung berdarah Indonesia, Feike Muller Latupeirissa. Pemain berusia 16 tahun ini memiliki postur tubuh yang ideal untuk seorang bek, dengan tinggi mencapai 180 cm. Kehadirannya di skuad Garuda Muda diharapkan dapat memperkokoh lini pertahanan tim dalam persiapan menghadapi Piala Dunia U-17 2025.
Feike merupakan salah satu pemain diaspora yang dipanggil oleh pelatih Nova Arianto untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Bali. TC ini berlangsung mulai 7 Juli hingga 10 Agustus, memberikan kesempatan emas bagi Feike untuk menunjukkan kemampuannya dan memperjuangkan tempat di tim utama.
Profil Feike Muller Latupeirissa, Bek Jangkung Timnas U-17
Feike Muller Latupeirissa, kelahiran Den Bosch, Belanda, 10 Desember 2008, memiliki garis keturunan Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Maluku Tengah. Hal ini memungkinkan dirinya untuk membela Timnas Indonesia. Ia menunjukkan ketertarikannya untuk membela Timnas Indonesia U-17 sejak mengetahui tim lolos ke Piala Dunia U-17.
Ketertarikan Feike terhadap sepak bola Indonesia bukan tanpa alasan. Ia secara aktif mengikuti perkembangan timnas Indonesia U-17 dan menyatakan kesiapannya untuk bergabung jika dibutuhkan.
Peluang tersebut kini terbuka lebar setelah Feike menerima panggilan dari pelatih Nova Arianto untuk mengikuti pemusatan latihan. Ini menjadi momen penting baginya untuk menunjukkan potensi dan kualitasnya.
Perjalanan Karier Sepak Bola Feike Muller Latupeirissa
Sejak usia lima tahun, Feike sudah menunjukkan bakatnya di dunia sepak bola. Ia memulai kariernya di klub amatir Belanda, Zwalluw FC.
Di klub tersebut, Feike mengasah kemampuan dasar sepak bolanya sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.
Pada usia tujuh tahun, Feike bergabung dengan Willem II, sebuah klub yang memberikan pelatihan lebih terstruktur dan profesional.
Di Willem II U-17, Feike terus mengasah kemampuannya hingga akhirnya dilirik oleh Timnas Indonesia U-17.
Harapan dan Tantangan Feike di Timnas U-17
Dengan postur tubuh yang tinggi menjulang dan pengalaman bermain di level klub junior Belanda, Feike diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi Timnas Indonesia U-17.
Namun, Feike harus mampu bersaing dengan pemain-pemain lainnya untuk mendapatkan tempat utama di tim. Persaingan di skuad Garuda Muda terbilang ketat.
Selain itu, adaptasi dengan gaya bermain dan lingkungan di Timnas Indonesia U-17 juga menjadi tantangan tersendiri baginya.
Namun dengan semangat dan kerja kerasnya, Feike diyakini mampu mengatasi tantangan tersebut dan menjadi pemain andalan di lini pertahanan Timnas Indonesia U-17.
Pemanggilan Feike Muller Latupeirissa ke Timnas Indonesia U-17 menjadi bukti nyata keberhasilan program pencarian bakat pemain diaspora. Semoga kehadirannya dapat memperkuat tim dan membawa Indonesia berprestasi di Piala Dunia U-17 2025. Perjuangannya patut diapresiasi dan diharapkan dapat menginspirasi para pemain muda lainnya untuk terus berjuang mengejar impiannya.