Atiek CB, penyanyi legendaris Indonesia, baru-baru ini membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Pada usia 62 tahun, ia berhasil menaklukkan puncak Gunung Rinjani, gunung berapi aktif yang menjulang tinggi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Prestasi ini menginspirasi banyak orang, menunjukkan bahwa semangat dan persiapan yang matang mampu mengatasi berbagai batasan, termasuk usia. Kisah pendakian Atiek mendapat banyak pujian dari sesama musisi dan publik.
Atiek CB dan Pencapaian Puncak Rinjani
Atiek membagikan momen perjuangannya mendaki hingga mencapai puncak Rinjani (3.726 mdpl) melalui media sosial. Foto-foto yang diunggahnya memperlihatkan semangatnya yang tak kenal lelah.
Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar pujian dari berbagai kalangan, termasuk dari sesama artis seperti Nicky Astria, Yuni Shara, dan Memes. Bahkan mantan suami Atiek, Ronnie Sianturi, turut mengunggah foto-foto tersebut di akun Instagram pribadinya.
Pendakian Atiek ke Gunung Rinjani semakin menarik perhatian karena gunung ini merupakan salah satu destinasi pendakian paling menantang di Indonesia. Tragedi tewasnya seorang wisatawan Brasil di Rinjani beberapa bulan lalu juga menjadi sorotan dunia.
Persiapan Mendaki Gunung di Usia Lanjut
Alisar, Ketua Komisi Operasional Dewan Normatif Wanadri dan Ketua Monev Recruitment Wanadri, menjelaskan bahwa usia bukanlah halangan utama dalam mendaki gunung. Yang terpenting adalah kesiapan fisik dan mental pendaki.
Ia menekankan pentingnya memahami dua jenis risiko dalam pendakian: bahaya subjektif dan bahaya objektif. Bahaya subjektif berasal dari pendaki sendiri, seperti kondisi fisik dan keterampilan. Sementara bahaya objektif berasal dari faktor alam dan kondisi lingkungan di lokasi pendakian.
Mitigasi risiko subjektif dapat dilakukan dengan mempersiapkan kondisi fisik, melatih keterampilan mendaki, dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknik pendakian yang aman. Sedangkan untuk mitigasi risiko objektif, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang kondisi alam dan medan di lokasi pendakian.
Tips Aman Mendaki Gunung di Usia 60 Tahun ke Atas
Sebelum melakukan pendakian, terutama bagi pendaki usia lanjut, konsultasi dengan dokter sangat penting. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh memastikan kondisi fisik yang prima.
Latihan fisik secara rutin juga sangat krusial. Ini membantu membangun kekuatan dan daya tahan tubuh untuk menghadapi medan yang menantang. Pilih jenis latihan yang sesuai dengan kemampuan fisik.
Pilih jalur pendakian yang sesuai dengan kemampuan fisik dan pengalaman. Jangan memaksakan diri untuk mengambil jalur yang terlalu sulit. Bergabung dengan kelompok pendaki berpengalaman juga sangat dianjurkan.
Bawa perlengkapan pendakian yang lengkap dan berkualitas. Perlengkapan yang memadai akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan selama pendakian. Pastikan semua perlengkapan berfungsi dengan baik sebelum berangkat.
Perhatikan cuaca dan kondisi alam sebelum dan selama pendakian. Cuaca yang buruk dapat membahayakan keselamatan pendaki. Waspada terhadap perubahan cuaca yang tiba-tiba.
Jangan lupa untuk tetap terhidrasi dan makan makanan bergizi selama pendakian. Asupan nutrisi yang cukup akan menjaga stamina dan energi tubuh. Bawa cukup air minum dan makanan yang mudah dicerna.
Kisah inspiratif Atiek CB membuktikan bahwa pencapaian luar biasa tetap bisa diraih di usia lanjut dengan persiapan yang matang dan semangat yang tak pernah padam. Keberhasilannya mendaki Gunung Rinjani menjadi bukti nyata bahwa batasan usia bukanlah penghalang untuk mengejar mimpi dan petualangan.