Setelah promosi Ipswich Town ke Championship, masa depan Elkan Baggott di klub tersebut menjadi sorotan. Pemain muda Timnas Indonesia ini kembali ke Ipswich Town setelah masa peminjaman di Blackpool, dengan harapan bisa menembus tim utama. Namun, proyeksi media lokal Inggris justru menunjukkan gambaran yang kurang menggembirakan.
Masa depan Elkan Baggott di Ipswich Town masih menjadi tanda tanya besar. Kembalinya Ipswich ke Championship seharusnya menjadi kesempatan emas bagi pemain muda berbakat untuk bersaing. Namun, kenyataannya berbeda bagi pemain berusia 20 tahun ini.
Masa Depan Elkan Baggott yang Tidak Jelas di Ipswich Town
East Anglian Daily Times (EADT), sebuah media regional ternama, tidak memasukkan nama Elkan Baggott dalam prediksi starting XI Ipswich Town musim depan. Padahal, klub tersebut baru saja kehilangan dua bek senior, Cameron Burgess dan Axel Tuanzebe.
Kehilangan Burgess dan Tuanzebe menimbulkan kekosongan di lini belakang Ipswich Town. Saat ini, klub hanya memiliki tiga bek tengah senior: Luke Woolfenden, Jacob Greaves, dan Dara O’Shea. EADT memprediksi Greaves dan O’Shea akan menjadi duet bek tengah utama.
Situasi ini cukup mengejutkan. Elkan Baggott, yang dikenal sebagai pemain kidal, secara alami cocok bermain sebagai bek tengah kiri. Namun, namanya bahkan tidak disebut sebagai pelapis utama Greaves.
EADT sendiri secara eksplisit menyebutkan bahwa Ipswich kekurangan bek tengah kidal pasca kepergian Burgess. Ini seharusnya membuka jalan bagi Baggott.
Peluang Terbatas dan Persaingan yang Ketat
Meskipun ada kekosongan posisi bek tengah kiri, pelatih Kieran McKenna tampaknya belum sepenuhnya percaya pada Elkan Baggott. Jacob Greaves tetap diproyeksikan sebagai pilihan utama, terlepas dari siapa pun yang didatangkan di bursa transfer musim panas.
Baggott memiliki postur tubuh yang ideal untuk seorang bek tengah (196 cm). Namun, faktor lain seperti pengalaman dan adaptasi dengan gaya bermain pelatih mungkin menjadi pertimbangan.
Persaingan di lini belakang Ipswich Town cukup ketat. Dengan adanya Greaves dan O’Shea yang tampaknya menjadi pilihan utama, Baggott harus bekerja keras untuk membuktikan kemampuannya.
Absen dari Timnas Indonesia dan Tantangan ke Depan
Selain tantangan di level klub, Elkan Baggott juga absen dari panggilan Timnas Indonesia untuk kualifikasi Piala Dunia 2026. Ini menjadi pukulan ganda bagi kariernya.
Ketidakhadirannya di Timnas Indonesia bisa berdampak pada kepercayaan dirinya. Konsistensi penampilan di level klub sangat penting untuk menjaga performanya.
Baggott perlu menunjukkan peningkatan yang signifikan di pramusim untuk meyakinkan pelatih Kieran McKenna. Kesempatan masih terbuka, tapi persaingan yang ketat membuatnya harus berjuang ekstra keras.
Musim depan akan menjadi penentu bagi karier Elkan Baggott. Ia membutuhkan penampilan konsisten dan impresif untuk mengamankan tempat di tim utama Ipswich Town dan kembali ke Timnas Indonesia.
Ketidakpastian ini menunjukkan betapa kompetitifnya sepak bola profesional. Bakat semata tidak cukup, konsistensi dan kepercayaan diri merupakan kunci kesuksesan.