Rencana keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam aksi korporasi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) telah memicu beragam reaksi. Langkah ini dinilai sejumlah pihak sebagai strategi penting bagi pemerintah untuk menjaga perusahaan teknologi dalam negeri dari dominasi asing. Kehadiran Danantara diyakini akan membawa keseimbangan antara kepentingan korporasi dan nasional.
Muhammad Syarkawi Rauf, mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), memandang partisipasi Danantara sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam melindungi aset strategis nasional. Ia melihat langkah ini sebagai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Partisipasi Danantara: Bentuk Kepedulian terhadap Kedaulatan Ekonomi Digital
Syarkawi menekankan bahwa keterlibatan Danantara merupakan kelanjutan komitmen Presiden Prabowo dalam menjaga kedaulatan ekonomi, khususnya di sektor digital. Hal ini penting karena sektor digital kini menjadi sumber daya strategis, selayaknya sumber daya alam seperti nikel atau gas bumi.
Keterlibatan Danantara, menurut Syarkawi, tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi semata, tetapi juga berkaitan erat dengan keamanan data. Ini merupakan aset berharga yang perlu dijaga kedaulatannya.
Menyeimbangkan Kekuatan Korporasi dan Kepentingan Nasional
Syarkawi meyakini, partisipasi Danantara menjadi jalan tengah yang ideal. Pemerintah, melalui Danantara, akan memiliki pengaruh terhadap kebijakan GoTo. Hal ini akan memastikan kebijakan perusahaan berpihak pada kesejahteraan mitra pengemudi dan UMKM.
Kendali negara atas kebijakan korporasi di sektor digital sangat penting. Hal ini untuk menjaga keamanan data nasional dan memastikan ekosistem digital tetap inklusif.
Tanggapan Danantara dan Dinamika Pasar
Direktur Pengelolaan Investasi Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, menyatakan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap peluang investasi strategis. Namun, setiap keputusan investasi akan melalui proses kajian yang menyeluruh, dengan mempertimbangkan prinsip manajemen risiko dan potensi imbal hasil jangka panjang bagi negara.
Sebelumnya, beredar kabar dari Bloomberg yang menyebutkan Danantara sedang mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab Holdings Ltd. Jika terealisasi, hal ini akan memberi pemerintah Indonesia kepemilikan di perusahaan teknologi besar di kawasan Asia Tenggara.
Namun, perlu ditekankan bahwa pembicaraan dengan Danantara masih dalam tahap awal, dan belum tentu akan menghasilkan kesepakatan konkret. Kejelasan mengenai komunikasi langsung antara Danantara dan Grab juga belum terkonfirmasi.
Pemerintah Indonesia diyakini akan secara cermat mempertimbangkan segala aspek sebelum memutuskan langkah selanjutnya. Proses ini akan melibatkan berbagai pertimbangan, termasuk potensi dampak bagi perekonomian nasional, keamanan data, dan kesejahteraan masyarakat. Keterlibatan Danantara dalam GoTo berpotensi menjadi tonggak penting dalam strategi pemerintah untuk mengelola dan mengembangkan ekonomi digital nasional. Ini bukan hanya sekadar investasi, tetapi juga langkah strategis untuk menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia di era digital.