Stadion Madya GBK Senayan menjadi saksi pertandingan final Kahf IA-ITB Cup 2025 yang menegangkan. Dua tim alumni ITB, IAFI ITB (Ikatan Alumni Fisika ITB) dan ALKA ITB (Alumni Teknik Kelautan ITB), beradu strategi dan skill dalam laga yang berakhir dramatis dengan skor imbang 2-2.
Pertandingan ini menyajikan suasana pertandingan yang seru dan kompetitif, diwarnai dengan gol-gol indah dan drama penalti yang menegangkan hingga babak adu penalti.
Pertandingan Sengit Berakhir Imbang
Babak pertama dimulai dengan gol cepat Faisal Akbar dari ALKA ITB pada menit ke-22 melalui tendangan bebas yang spektakuler. Keunggulan ALKA ITB tak berlangsung lama.
IAFI ITB langsung membalas lewat tendangan penalti Agus Mustopa menit ke-23 setelah pelanggaran di kotak penalti. Skor imbang 1-1.
Mini VAR digunakan untuk mengecek beberapa potensi penalti, termasuk satu kejadian di akhir babak pertama. Meskipun wasit memberikan penalti setelah review, eksekusi IAFI ITB gagal berbuah gol.
Babak kedua berlangsung lebih dramatis. ALKA ITB kembali unggul lewat penalti setelah pelanggaran di kotak penalti IAFI ITB. Mini VAR kembali digunakan untuk memvalidasi keputusan wasit.
Namun, IAFI ITB tak menyerah. Mereka mendapatkan penalti pada menit ke-85 setelah handball di kotak penalti ALKA ITB. Deny Hermawan sukses mencetak gol penalti, menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Skor imbang 2-2 bertahan hingga akhir babak kedua, memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.
Drama Adu Penalti dan Kemenangan IAFI ITB
Babak adu penalti berlangsung menegangkan. Satu penendang dari masing-masing tim gagal mencetak gol. Setelah lima penendang, skor masih imbang.
Sesuai aturan Kahf IA-ITB Cup 2025, coin toss menentukan tim yang akan menendang pertama. IAFI ITB memenangkan coin toss dan memilih untuk menjadi penendang pertama.
Noor Ramadhan Khazai, penendang terakhir IAFI ITB, sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna. Golnya memastikan kemenangan IAFI ITB dan gelar juara Kahf IA-ITB Cup 2025.
Pemain Terbaik dan Hasil Pertandingan Lainnya
Deny Hermawan dari IAFI ITB dinobatkan sebagai pemain muda terbaik turnamen. Sementara itu, Agus Mustopa, juga dari IAFI ITB, kembali meraih gelar pemain madya terbaik.
ALKA ITB harus puas menjadi runner-up. Perebutan tempat ketiga dimenangkan IAFA ITB (Ikatan Alumni Farmasi ITB) melalui adu penalti melawan IATAMET ITB (Ikatan Alumni Teknik Pertambangan dan Teknik Metalurgi ITB).
IATAMET ITB menempati posisi keempat dalam turnamen ini. Kahf IA-ITB Cup 2025 menjadi ajang persaingan yang ketat dan penuh drama, memperlihatkan kualitas tinggi dari para alumni ITB.
Kesuksesan IAFI ITB menjadi juara merupakan hasil kerja keras tim dan strategi yang tepat. Pertandingan ini juga menjadi bukti bahwa persaingan antar alumni ITB tetap sportif dan penuh semangat.