Pendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kini memiliki lebih banyak peralatan penyelamatan berkat kebaikan warganet Brasil. Abdul Haris Agam, seorang penyelamat dan pemandu gunung yang dikenal sebagai Agam Rinjani, menerima donasi sebesar Rp 1,3 miliar yang dikumpulkan melalui platform penggalangan dana Vooa Vaquinha.
Dana tersebut telah digunakan untuk membeli berbagai peralatan penyelamatan penting, membantu tim penyelamat Gunung Rinjani dalam menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan efisien.
Donasi Rp 1,3 Miliar dari Brasil untuk Peralatan Penyelamatan
Agam Rinjani mengungkapkan bahwa donasi yang diterima telah dipotong pajak sebelum sampai ke tangannya. Meskipun demikian, ia memastikan seluruh dana akan digunakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan peralatan penyelamatan timnya.
Beberapa peralatan telah dibeli dan mulai melengkapi perlengkapan yang sudah ada, seperti pakaian dan perlengkapan evakuasi.
Penggunaan Dana Donasi untuk Berbagai Kebutuhan
Selain untuk membeli peralatan penyelamatan, Agam berencana mengalokasikan sisa dana untuk program penghijauan di sekitar Gunung Rinjani.
Program ini merupakan wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan di sekitar gunung tersebut.
Sebagian dana juga akan digunakan untuk kegiatan sosial di masyarakat sekitar Gunung Rinjani.
Hal ini sebagai bentuk kontribusi positif bagi masyarakat setempat.
Agam juga akan menggunakan sebagian dana untuk keperluan adat, seperti ritual Ngasuh Gunung.
Ritual ini merupakan tradisi masyarakat Lombok yang dilakukan saat terjadi peristiwa kematian di Gunung Rinjani.
Dana juga dialokasikan untuk kebutuhan pribadi Agam saat bertugas.
Hal ini dinilai perlu agar proses evakuasi dapat berjalan cepat dan efisien.
Kebutuhan Pribadi dalam Misi Penyelamatan
Dana darurat diperlukan untuk berbagai kebutuhan selama proses evakuasi, termasuk transportasi yang cepat.
Agam menekankan bahwa semua pengeluaran tetap berfokus pada kepentingan Gunung Rinjani.
Tantangan dan Biaya Peralatan Penyelamatan
Agam menjelaskan bahwa harga satu set peralatan penyelamatan sangat mahal.
Satu set peralatan untuk satu penyelamat saja bisa mencapai hampir Rp 180 juta.
Dengan jumlah donasi Rp 1,3 miliar, dana tersebut masih kurang untuk memenuhi kebutuhan seluruh tim penyelamat.
Oleh karena itu, pengadaan peralatan akan diprioritaskan pada kebutuhan yang paling mendesak.
Kisah Agam Rinjani dan donasi dari warganet Brasil ini menjadi contoh nyata bagaimana kepedulian global dapat membantu meningkatkan keselamatan pendaki dan menjaga kelestarian lingkungan di Gunung Rinjani. Semoga dengan peralatan yang lebih lengkap, tim penyelamat dapat menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien. Upaya pelestarian lingkungan dan dukungan terhadap tradisi lokal juga memperlihatkan dampak positif yang lebih luas dari aksi kepedulian ini.