Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (KEMLU RI) kian gencar memperkuat diplomasi dan citra Indonesia di mata dunia. Strategi *media relations* yang proaktif dan transparan menjadi kunci utamanya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Informasi dan Media KEMLU RI, Hartyo Harkomoyo, dalam wawancara eksklusif di Bandung, Jawa Barat.
KEMLU RI berkomitmen untuk menjalin kemitraan erat dengan media, baik dalam maupun luar negeri. Komunikasi terbuka dan akses informasi yang mudah menjadi prioritas utama.
Strategi Media Relations KEMLU RI: Kemitraan Terbuka dengan Media
KEMLU RI telah membangun jaringan yang luas dengan lebih dari 200 wartawan. Grup WhatsApp khusus difungsikan sebagai salah satu saluran komunikasi utama. Hartyo Harkomoyo, atau Yoyo, menegaskan tidak ada batasan bagi media untuk bertanya atau berbagi informasi.
Komunikasi dua arah ini difasilitasi melalui beberapa mekanisme. Grup WhatsApp memungkinkan interaksi langsung dan bebas antara KEMLU RI dan wartawan.
*Press briefing* berkala juga dilakukan oleh Juru Bicara atau pejabat terkait. Hal ini memungkinkan pengelolaan pertanyaan yang efektif dan respon tepat waktu dari KEMLU RI.
Sistem ini meniadakan peran *gatekeeper*, sehingga semua media memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. KEMLU RI memastikan semua pertanyaan tertangani dengan baik.
Distribusi Informasi dan Jangkauan Global
Agar informasi dapat menjangkau audiens internasional, KEMLU RI mengandalkan dua pilar utama. Kerja sama dengan media asing menjadi kunci penyebaran informasi ke khalayak global.
Perwakilan RI di luar negeri juga berperan aktif dalam menjalin *engagement* dengan media lokal. Pendekatan proaktif ini memastikan informasi penting dari KEMLU RI tersebar luas di negara-negara mitra.
Manajemen Krisis: Transparansi di Era Digital
Dalam menghadapi krisis, KEMLU RI berkomitmen pada transparansi. Strategi *spiral of silence* atau pengheningan berita, khususnya di media sosial, tidak diterapkan.
Penanganan krisis di media *mainstream* berbeda. KEMLU RI menekankan pada pemberitaan yang berimbang dan *cover both side*. Koordinasi cepat dengan perwakilan RI terdekat di lokasi kejadian menjadi prioritas utama, khususnya terkait perlindungan WNI.
Respons cepat dan informasi yang akurat menjadi kunci utama. Kerja sama dengan kementerian terkait seperti Kominfo dan KSP juga sangat penting. Hal ini menghasilkan pemberitaan yang lebih positif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menangani Informasi yang Tidak Akurat
KEMLU RI memiliki sistem pemantauan berita. Jika ada berita yang perlu diluruskan, hak jawab (*right of reply*) akan digunakan. Pendekatan langsung kepada redaksi dan jurnalis menjadi pilihan utama.
Sebelum meluruskan informasi, KEMLU RI memberikan *background* informasi yang lengkap kepada wartawan. Tujuannya agar wartawan memiliki pemahaman yang menyeluruh sebelum memberitakan. Somasi terhadap media bukan menjadi pilihan utama. Dialog dan kerja sama menjadi prioritas.
Tantangan Era Transnasional dan Regulasi Digital
Era transnasional dan keberadaan *actor non-state* menimbulkan tantangan tersendiri. Walaupun tidak langsung menangani regulasi *platform digital*, KEMLU RI berperan sebagai *stakeholder* penting bagi Kominfo.
Perwakilan RI di luar negeri memberikan informasi kepada pemerintah Indonesia mengenai regulasi di negara lain. Ini memungkinkan KEMLU RI memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat.
KEMLU RI mendukung *Publisher Rights* yang digagas Dewan Pers. Peran mereka adalah memantau pelaksanaan dan membandingkan dengan praktik di negara lain. Kerja sama yang erat dengan Dewan Pers dan Kominfo menjadi kunci keberhasilan.
KEMLU RI telah berhasil membangun citra positif Indonesia di dunia melalui strategi *media relations* yang efektif. Komunikasi terbuka, sinergi antar kementerian, dan peran aktif perwakilan di luar negeri menjadi kunci utama. Ke depannya, KEMLU RI akan terus berupaya menjaga kemitraan yang kuat dengan media untuk menghadapi kompleksitas informasi di era digital dan transnasional. Hal ini memastikan informasi yang akurat dan kredibel terus tersampaikan.
