Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) berkolaborasi dengan Pikiran Rakyat, pemenang Adam Malik Awards (AMA) 2025, untuk memperkuat diplomasi publik. Langkah strategis ini diwujudkan melalui lokakarya peningkatan kapasitas jurnalistik media daerah. Lokakarya yang digelar di Bandung pada 3 Juni 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan penyebaran informasi kebijakan luar negeri Indonesia secara lebih efektif dan luas.
Kemlu RI menyadari pentingnya peran media daerah dalam membentuk persepsi publik terhadap isu internasional. Dengan memberdayakan jurnalis daerah, informasi yang akurat dan berimbang diharapkan dapat menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk wilayah terpencil. Inisiatif ini merupakan bukti komitmen Kemlu RI dalam membangun sinergi yang kuat dengan media massa di tingkat daerah.
Penguatan Diplomasi Publik Melalui Sinergi dengan Media Daerah
Direktur Informasi dan Media Kemlu RI, Hartyo Harkomoyo (Yoyo), dan Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat, Irwan Natsir, secara resmi membuka lokakarya tersebut. Yoyo menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk memastikan informasi kebijakan luar negeri Indonesia tersampaikan secara efektif, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.
Kolaborasi ini merupakan langkah krusial dalam memperkuat diplomasi publik dan membangun citra positif Indonesia di kancah internasional. Irwan Natsir mengapresiasi inisiatif proaktif Kemlu RI dalam beradaptasi dengan dinamika lanskap media yang terus berkembang.
Menghadapi Tantangan Lanskap Media Digital: Misinformasi dan Disinformasi
Kepala Redaksi Video ANTARA News Agency, Monalisa Jingga, memaparkan tantangan signifikan yang dihadapi media saat ini. Maraknya penyebaran misinformasi dan disinformasi, disrupsi media sosial, serta kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi perhatian utama.
Misinformasi dan disinformasi bukan lagi ancaman di masa depan, tetapi realitas yang harus dihadapi. Platform media sosial dipenuhi informasi menyesatkan, mulai dari isu politik hingga kesehatan, yang seringkali digunakan untuk memanipulasi opini publik.
Strategi Mengatasi Misinformasi dan Disinformasi
Pentingnya akurasi dan kualitas jurnalistik semakin krusial. Monalisa menekankan pentingnya “The Power of Good News”—memberitakan informasi yang akurat, berdampak, dan menarik perhatian pembaca.
Perubahan pola konsumsi berita, terutama di kalangan Gen Z yang lebih banyak mengakses informasi melalui media sosial, juga menjadi sorotan. Para jurnalis perlu memahami cara membuat konten yang menarik dan efektif untuk platform digital.
Penguasaan Jurnalisme Data: Kunci Berita yang Mendalam dan Akurat
Yogie Fadila, Editor IDN Times dan mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UGM, membawakan sesi “Panduan Praktis Memperkaya Berita Lokal dengan Jurnalisme Data”. Sesi ini bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mengolah data untuk menghasilkan berita yang lebih mendalam dan akurat.
Peserta mempelajari konsep dasar, pentingnya, dan alur kerja jurnalisme data, termasuk penggunaan Google Sheets dan alat visualisasi data seperti Flourish. Mereka diajarkan cara membersihkan data, melakukan analisis dasar, dan memvisualisasikan informasi kompleks dengan cara yang mudah dipahami.
Alur Kerja Jurnalisme Data
Alur kerja jurnalisme data yang diajarkan meliputi pengumpulan, pembersihan, kontekstualisasi, analisis, dan visualisasi data. Pendekatan sistematis ini memungkinkan jurnalis untuk mengungkap wawasan yang lebih dalam dan menyajikan informasi yang lebih komprehensif.
Peserta juga dikenalkan dengan berbagai sumber daya online untuk pembelajaran berkelanjutan, seperti DataJournalism.com dan Google News Initiative (GNI) Training Center.
Lokakarya ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jurnalis media daerah dalam menghasilkan berita yang berkualitas, akurat, dan mampu melawan penyebaran informasi yang salah. Dengan demikian, peran media daerah dalam mendukung diplomasi publik Indonesia semakin terwujud. Kolaborasi antara Kemlu RI dan media daerah menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan media digital dan memastikan akses publik terhadap informasi yang kredibel.