Lebaran Haji baru saja berlalu, dan banyak keluarga kini memiliki persediaan daging kurban yang cukup melimpah. Namun, penting untuk bijak mengonsumsi daging merah, termasuk daging sapi dan kambing, agar manfaatnya tetap terasa tanpa menimbulkan risiko kesehatan. Konsumsi berlebihan justru dapat berdampak buruk bagi tubuh.
Daging merah memang kaya protein, namun kandungan lemak jenuhnya juga tinggi. Hal ini dapat memicu peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan potensi risiko lain yang perlu diperhatikan.
Hubungan Konsumsi Daging Merah dan Risiko Diabetes Tipe 2
Sebuah studi yang dipublikasikan di *The American Journal of Clinical Nutrition* tahun 2023, dan melibatkan lebih dari 200.000 partisipan selama 36 tahun, menunjukkan korelasi antara konsumsi daging merah yang tinggi dan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Partisipan yang mengonsumsi lebih dari satu porsi daging merah per hari memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena penyakit ini.
Diabetes tipe 2 ditandai dengan kadar gula darah yang terlalu tinggi akibat gangguan produksi insulin oleh pankreas. Kondisi ini memerlukan manajemen gaya hidup yang ketat, termasuk pengaturan pola makan.
Mekanisme Daging Merah Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Dokter gizi Tan Shot Yen menjelaskan beberapa kemungkinan mekanisme yang menghubungkan konsumsi daging merah dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 berdasarkan temuan studi tersebut.
Pertama, daging merah mengandung zat besi heme. Zat ini berpotensi merusak sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin.
Kedua, nitrosamin, senyawa yang terbentuk saat nitrit ditambahkan pada daging olahan untuk pengawetan, dapat memicu resistensi insulin. Namun, poin kedua ini lebih relevan untuk daging merah olahan, bukan daging kurban yang umumnya tidak diolah secara berlebihan.
Ketiga, studi tersebut juga menunjukkan korelasi antara konsumsi daging merah tinggi dan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi. IMT yang tinggi merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
Tips Konsumsi Daging Merah yang Sehat
Untuk meminimalisir risiko, penting untuk mengonsumsi daging merah secukupnya. Batasi konsumsi daging merah hingga satu porsi atau kurang per hari. Pilih potongan daging yang rendah lemak.
Konsumsi daging merah sebaiknya diimbangi dengan asupan nutrisi lain yang seimbang. Perbanyak konsumsi sayur dan buah untuk mendapatkan serat dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Olahraga teratur juga penting untuk menjaga kesehatan metabolisme tubuh.
Selain itu, perhatikan metode pengolahan daging. Hindari pengolahan yang berlebihan seperti menggoreng. Pilih metode yang lebih sehat seperti memanggang atau merebus.
Mengonsumsi daging kurban saat Idul Adha memang menyenangkan. Namun, kesadaran akan potensi risiko kesehatan akibat konsumsi berlebihan sangat penting. Dengan mengimbangi konsumsi daging merah dengan pola hidup sehat, kita dapat menikmati kelezatannya tanpa mengorbankan kesehatan jangka panjang. Ingatlah bahwa keseimbangan dan moderasi adalah kunci untuk hidup sehat.