Penyataan Justin Bieber di Instagram tentang keinginannya akan cinta tanpa syarat telah memicu perbincangan. Ia mengaku lelah dengan hubungan transaksional, di mana cinta harus diperjuangkan. Tetapi, apakah cinta tanpa syarat benar-benar ada?
Psikolog klinis dewasa dan peneliti relasi interpersonal, Dr. Pingkan C.B Rumondor, M.Psi., memberikan pandangannya tentang konsep ini. Ia menekankan pentingnya memahami elemen kunci dalam sebuah hubungan yang sehat dan berkelanjutan.
Memahami Cinta: Lebih dari Sekadar Perasaan
Menurut Dr. Pingkan, cinta yang sejati bukan sekadar perasaan, tetapi melibatkan empat elemen penting. Elemen-elemen ini diungkapkan oleh tokoh aliran humanistik, Erich Fromm.
Keempat elemen tersebut adalah pengetahuan, perhatian, hormat, dan tanggung jawab. Pengetahuan diri dan pasangan menjadi dasar, memahami kebutuhan masing-masing untuk membangun hubungan yang kuat.
Perhatian dan kepedulian terhadap kebutuhan pasangan dan diri sendiri menjadi kunci keberlangsungan hubungan. Hal ini memastikan bahwa keseimbangan terjaga dan kebutuhan setiap individu terpenuhi.
Hormat terhadap kebutuhan masing-masing merupakan unsur krusial. Tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan tersebut menjadi bukti nyata dari komitmen dan cinta yang diberikan.
Ketergantungan atau Kecemasan: Membedakan Cinta dan Kebutuhan
Dr. Pingkan menjelaskan bahwa hanya memberikan perhatian kepada pasangan tanpa memperhatikan diri sendiri bukanlah cinta. Ini lebih cenderung merupakan ketergantungan atau kecemasan.
Seseorang yang mencintai pasangannya seharusnya juga mampu mencintai dirinya sendiri. Keseimbangan kasih sayang kepada diri sendiri dan pasangan adalah indikator penting dari hubungan yang sehat.
Jika seseorang merasa tertekan karena harus selalu peduli pada pasangan sementara kebutuhan dirinya sendiri terabaikan, itu pertanda kurangnya perhatian pada diri sendiri. Ini bisa memicu ketidakseimbangan dalam hubungan.
Contohnya, seorang istri yang selalu memperhatikan suami tetapi diabaikan oleh suami, menunjukkan kurangnya perhatian istri pada dirinya sendiri. Ia membiarkan dirinya diperlakukan secara egois.
Mencintai Tanpa Kehilangan Diri Sendiri: Keseimbangan dalam Hubungan Intim
Mengutip teori Erik Erikson, Dr. Pingkan menjelaskan keintiman sebagai kemampuan untuk menyatu dengan orang lain tanpa kehilangan identitas diri sendiri. Kemampuan ini penting untuk membangun hubungan yang sehat.
Kehilangan identitas diri dalam sebuah hubungan menandakan bukan cinta, melainkan kecemasan. Ini bisa dikaitkan dengan *anxious attachment style* atau *insecure attachment style*.
Jenis *attachment style* yang tidak aman ini ditandai dengan rasa takut ditinggalkan, ketidakmampuan mengungkapkan kebutuhan, atau keengganan untuk mengkonfrontasi pasangan yang egois.
Cinta yang hanya berpusat pada satu pihak, baik diri sendiri atau pasangan, bukanlah cinta sejati. Cinta sejati seperti air, memberikan kesejukan dan kelegaan bagi semua pihak yang terlibat.
Jika sebuah hubungan tidak memberikan rasa lega dan tidak mencakup empat elemen yang telah disebutkan, bisa jadi itu bukanlah cinta, melainkan obsesi atau kecemasan.
Curhatan Justin Bieber dan Implikasinya
Unggahan Justin Bieber di Instagram mengungkapkan kejenuhannya akan hubungan transaksional. Ia mengungkapkan bahwa cinta yang mengharuskan dirinya untuk selalu berbuat sesuatu bukanlah cinta sejati.
Ungkapan ini muncul di tengah spekulasi mengenai hubungannya dengan Hailey Bieber. Bukan kali pertama ia mengungkapkan keinginan akan cinta tanpa syarat.
Sebelumnya, ia pernah menulis bahwa cinta bukanlah soal timbal balik, melainkan penerimaan. Ia merasa kelelahan karena harus selalu membuktikan diri layak dicintai.
Meskipun Justin Bieber secara terbuka mengungkapkan pergulatannya dalam memahami cinta, Hailey Bieber telah membantah rumor keretakan rumah tangga mereka.
Ia menegaskan bahwa rumor perceraian yang beredar adalah tidak benar. Pernyataan ini memberikan gambaran bahwa pasangan tersebut tetap berkomitmen dalam hubungan mereka.
Pernyataan Justin Bieber ini menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam akan arti cinta yang sejati. Konsep cinta tanpa syarat mungkin ideal, tetapi kunci dari hubungan yang langgeng adalah keseimbangan, saling pengertian, dan penghormatan satu sama lain.