PT Bank Tabungan Negara (BTN) berkomitmen memperkuat bisnis syariahnya. Langkah strategis ini diambil untuk memastikan BTN Syariah, unit usaha syariah BTN, siap bersaing di pasar perbankan syariah Indonesia. Rencana penambahan modal ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan dan ekspansi bisnis BTN Syariah di masa depan.
Suntikan Modal Rp1 Triliun untuk BTN Syariah
BTN berencana menambah modal BTN Syariah melalui _right issue_ sebesar Rp1 triliun pada September 2025. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan hal ini di Jakarta. Langkah ini merupakan bagian dari rencana peningkatan modal inti BTN Syariah.
Penambahan modal ini penting untuk memenuhi persyaratan sebagai bank KBMI (Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti) II. Regulator menetapkan modal minimal Rp6 triliun untuk kategori ini.
Akuisisi Bank Victoria Syariah dan Penguatan CAR
Selain _right issue_, BTN telah mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) pada 5 Juni 2024. Akuisisi ini senilai Rp1,5 triliun dan dilakukan dengan cara _clean base_, menggunakan Surat Berharga Negara (SBN) dan ekuitas.
Strategi _clean base_ ini bertujuan meminimalkan risiko dengan tidak melibatkan aset kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Akuisisi BVIS memberikan tambahan modal bagi BTN Syariah.
Modal BTN Syariah Mencapai Rp6 Triliun
Dengan tambahan modal dari akuisisi BVIS dan _right issue_, BTN Syariah akan memiliki modal sekitar Rp6 triliun. Ini terdiri dari modal awal sekitar Rp3,5-Rp4 triliun, ditambah Rp1,5 triliun dari akuisisi BVIS, dan Rp1 triliun dari _right issue_.
Modal yang cukup besar ini memungkinkan BTN Syariah untuk memenuhi persyaratan regulator dan meningkatkan _Capital Adequacy Ratio_ (CAR). Target CAR BTN Syariah adalah sekitar 18-19 persen, menyamai induk perusahaannya.
Spin-off dan Ekspansi Bisnis BTN Syariah
Setelah _right issue_ dan spin-off yang direncanakan pada Oktober 2024, BTN Syariah akan menjadi bank umum syariah (BUS) mandiri. Dengan modal yang kuat dan CAR yang memadai, BTN Syariah siap melakukan ekspansi bisnis.
Peningkatan modal dan status sebagai BUS independen akan memberdayakan BTN Syariah untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih luas. BTN Syariah dapat menjangkau lebih banyak nasabah dan berkontribusi lebih besar pada perekonomian Indonesia.
Target Pasar dan Strategi Pertumbuhan
BTN Syariah memiliki potensi besar untuk berkembang pesat. Dengan basis pelanggan BTN yang sudah ada, BTN Syariah dapat memanfaatkan sinergi dan kemudahan akses ke pasar.
Strategi pertumbuhan BTN Syariah akan difokuskan pada segmen pasar yang spesifik, memanfaatkan kekuatan teknologi digital, dan memberikan layanan prima kepada nasabah. BTN Syariah berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia.
BTN berkomitmen penuh untuk mendukung pertumbuhan BTN Syariah. Dengan strategi yang tepat dan suntikan modal yang signifikan, BTN Syariah diproyeksikan menjadi pemain utama di industri perbankan syariah Indonesia. Keberhasilan ini akan memberikan kontribusi penting bagi perkembangan ekonomi syariah nasional.