Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 yang ditunggu-tunggu para pekerja masih belum cair hingga pertengahan Juni. Banyak pekerja yang telah dinyatakan lolos verifikasi melalui BPJS Ketenagakerjaan mengaku belum menerima dana bantuan tersebut. Meskipun notifikasi kelolosan telah muncul di situs resmi BPJS Ketenagakerjaan, pencairan dana masih tertunda.
Ketidakjelasan ini menimbulkan keresahan di kalangan pekerja. Website resmi Kemnaker yang seharusnya memberikan informasi perkembangan pencairan BSU juga masih belum aktif, hanya menampilkan pesan “segera hadir”.
Proses Pencairan BSU 2025 yang Berlapis
Proses pencairan BSU 2025 melibatkan dua tahap utama. Tahap pertama adalah verifikasi data pekerja oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Selanjutnya, tahap kedua adalah validasi data oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Tanpa validasi dari Kemnaker, dana BSU tidak akan dapat ditransfer ke rekening penerima.
Keterlambatan pencairan BSU saat ini disebabkan oleh sistem Kemnaker yang belum sepenuhnya aktif. Hal ini menyebabkan pekerja kesulitan untuk memantau status pencairan dan memperbarui data mereka.
Penjelasan Resmi Kemnaker dan Langkah Antisipasi
Kemnaker melalui akun Instagram resminya pada 17 Juni 2025 telah memberikan penjelasan. Mereka menegaskan bahwa penyaluran BSU 2025 akan langsung dilakukan ke rekening pekerja yang memenuhi syarat.
Tidak diperlukan pendaftaran tambahan dari para pekerja. Kemnaker juga mengingatkan pentingnya memastikan data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sudah diperbarui dan akurat.
Sementara menunggu situs Kemnaker aktif, ada beberapa hal yang dapat dilakukan pekerja. Pastikan rekening bank Anda masih aktif dan terdaftar di bank penyalur BSU (BNI, BRI, BTN, Mandiri, BSI, atau PT Pos Indonesia).
Persiapkan juga data pribadi Anda, termasuk NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor ponsel, email aktif, dan nomor rekening. Pantau secara berkala situs resmi Kemnaker untuk informasi terbaru.
Jika terdapat kesalahan data, segera lakukan pembaruan melalui kanal resmi seperti aplikasi SIPP BPJS Ketenagakerjaan. Keseluruhan proses ini memerlukan kesabaran dan ketelitian dari para pekerja.
Jadwal, Nominal, dan Syarat Penerima BSU 2025
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, sebelumnya telah mengumumkan jadwal pencairan BSU 2025 yang dimulai pada pertengahan Juni.
Nominal BSU yang diberikan adalah Rp 600.000 per pekerja, untuk dua bulan (Juni dan Juli) dengan rincian Rp 300.000 per bulan.
Penerima BSU 2025 harus memenuhi beberapa syarat, antara lain Warga Negara Indonesia (WNI) dengan NIK valid, terdaftar aktif di BPJS Ketenagakerjaan hingga 30 April 2025, memiliki gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan, bukan ASN, TNI, atau Polri, dan tidak menerima bantuan sosial lain seperti PKH.
- Dana akan disalurkan melalui Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan PT Pos Indonesia.
- Pemerintah menjamin penyaluran BSU secara otomatis jika data peserta valid dan memenuhi kriteria.
Pemerintah menghimbau masyarakat untuk bersabar dan terus memantau informasi resmi dari Kemnaker. Pencairan BSU 2025 ditargetkan selesai pada Juni 2025.
Meskipun terdapat kendala teknis dalam proses pencairan, pemerintah memastikan komitmennya untuk menyalurkan BSU kepada pekerja yang berhak. Penting bagi pekerja untuk memastikan data mereka akurat dan selalu memantau informasi resmi untuk menghindari kesalahpahaman.
