Bencana tanah longsor menerjang Kota Ambon, Maluku, Minggu (8 Juni 2025), mengakibatkan dampak signifikan bagi sekitar 80 warga. Satu korban sempat tertimbun, namun berhasil diselamatkan berkat upaya evakuasi yang cepat.
Kementerian Sosial (Kemensos) langsung merespons cepat bencana ini. Langkah sigap diambil untuk memastikan bantuan segera tersalurkan kepada para korban.
Respons Cepat Kemensos terhadap Bencana Longsor Ambon
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) langsung menginstruksikan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) untuk bertindak. Tim segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen dan pendataan korban.
Direktur PSKBA, Masryani Mansyur, menjelaskan koordinasi intensif dilakukan dengan Dinas Sosial dan Tagana Provinsi Maluku untuk mempercepat penanganan bencana.
Bantuan Logistik Tahap I dan II untuk Korban
Kemensos menyalurkan bantuan logistik dalam dua tahap. Bantuan tahap pertama mencakup berbagai kebutuhan mendesak para korban.
Rincian bantuan tahap pertama meliputi 140 paket makanan siap saji, 100 paket lauk pauk, 30 paket makanan anak, 20 tenda gulung, 9 kasur lipat, 5 paket kidsware, 5 paket family kit, 19 selimut, dan 6 paket sandang dewasa. Total nilai bantuan tahap I mencapai Rp31.131.550.
Bantuan tahap kedua juga disiapkan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek para korban. Paket bantuan tahap kedua memiliki komposisi yang sedikit berbeda.
Bantuan tahap II terdiri dari 120 paket makanan siap saji, 40 paket lauk pauk siap saji, 12 paket makanan anak, 10 tenda gulung, 6 kasur lipat, 6 paket kidsware, 6 paket family kit, 12 selimut, dan 6 paket sandang dewasa. Total nilai bantuan tahap II senilai Rp23.120.100.
Penanganan Bencana dan Distribusi Bantuan
Seluruh bantuan logistik didistribusikan melalui gudang Dinas Sosial Provinsi Maluku. Warga terdampak langsung menerima bantuan pada hari yang sama, Minggu, 8 Juni 2025.
Lokasi yang terdampak longsor meliputi BTN Hative Kecil, area Belakang Gereja Sion, dan Lorong Putri di Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau. Penanganan bencana melibatkan kerja sama berbagai pihak.
Kerja sama ini termasuk Dinas Sosial Provinsi Maluku, Tagana, aparat kecamatan dan desa, serta unsur terkait lainnya. Upaya pembersihan pohon tumbang yang sempat menutup akses di Jalan Dr. Latumeten juga menjadi bagian dari penanganan.
Selain bantuan logistik, Kemensos juga memastikan dukungan lain diberikan sesuai kebutuhan. Penanganan pasca-bencana menjadi fokus utama untuk membantu warga terdampak kembali pulih.
Kecepatan respon dan koordinasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan penyaluran bantuan. Hal ini menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi bencana alam.
Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan pasca bencana longsor di Ambon.