Mencampur cairan *coolant* atau air radiator dengan warna berbeda masih menjadi kebiasaan sebagian pemilik kendaraan. Hal ini dilakukan baik karena situasi darurat maupun kurangnya pengetahuan akan dampaknya. Praktik ini berpotensi menimbulkan masalah serius pada sistem pendingin mesin.
Bahaya Mencampur *Coolant* Berbeda Warna
Campuran *coolant* warna berbeda seringkali mengindikasikan perbedaan komposisi kimia. Campuran tersebut tidak selalu kompatibel dan dapat berdampak negatif pada sistem pendinginan. Fendy, Director PT Autokooling Jaya Nusantara, distributor radiator Koyorad, menjelaskan risiko yang ditimbulkan.
Menurut Fendy, reaksi kimia antara *coolant* yang berbeda dapat menghasilkan endapan. Endapan ini dapat menyumbat saluran radiator dan merusak komponen penting seperti *impeller* pada *water pump*. Kerusakan ini dapat menyebabkan masalah serius pada performa mesin.
Tidak hanya endapan, pencampuran juga berpotensi menyebabkan korosi pada komponen sistem pendinginan. Korosi ini akan mengurangi umur pakai komponen dan membutuhkan perbaikan atau penggantian yang lebih cepat.
Jenis dan Teknologi *Coolant*
Perbedaan *coolant* tidak hanya pada warna, tetapi juga pada kandungan aditif dan teknologi yang digunakan. Ada tiga jenis utama: Inorganic Acid Technology (IAT), Organic Acid Technology (OAT), dan Hybrid OAT (HOAT).
Masing-masing teknologi memiliki karakteristik dan masa pakai yang berbeda. Oleh karena itu, mencampur *coolant* dengan teknologi berbeda sangat tidak disarankan. Pencampuran dapat mengurangi efektivitas pendinginan dan memperpendek umur pakai *coolant*.
Penggunaan *coolant* yang tidak sesuai dapat menurunkan titik didih dan titik beku. Hal ini akan mengurangi kemampuan pendinginan mesin dan meningkatkan risiko *overheat*.
Rekomendasi Penggunaan *Coolant*
Fendy menyarankan agar pemilik kendaraan selalu menggunakan jenis *coolant* yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil. Jangan hanya mengandalkan warna sebagai acuan.
Jika ingin mengganti merek *coolant*, pastikan spesifikasi keduanya sama. Sebelum mengisi *coolant* baru, lakukan *flushing* atau pengurasan total sistem pendinginan. Langkah ini penting untuk membersihkan sistem dari sisa *coolant* lama dan mencegah reaksi kimia yang merugikan.
Meskipun terlihat sama-sama menggunakan *ethylene glycol*, mencampur *coolant* warna berbeda, misalnya merah dan hijau, atau biru dan kuning, berisiko membentuk endapan seperti lumpur di dalam radiator. Endapan ini akan memperpendek umur radiator dan *water pump*.
Kesimpulan dan Saran
Mencampur *coolant* berbeda warna dapat berdampak serius pada sistem pendinginan mesin. Risiko yang ditimbulkan meliputi endapan, korosi, penurunan titik didih dan beku, serta kerusakan komponen vital. Untuk mencegah hal tersebut, selalu gunakan *coolant* yang direkomendasikan pabrikan dan lakukan *flushing* jika mengganti merek. Ingatlah bahwa warna bukanlah satu-satunya penentu kompatibilitas *coolant*. Perhatikan spesifikasi dan teknologi yang digunakan untuk memastikan performa dan umur pakai sistem pendinginan kendaraan tetap optimal.