Retret gelombang kedua bagi para kepala daerah di Indonesia kembali mencuri perhatian. Bukan karena materi retretnya yang padat, melainkan karena aturan disiplin yang diterapkan, khususnya mengenai waktu makan siang. Aturan yang terbilang ketat ini, rupanya, cukup mengejutkan para peserta.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, secara langsung mengungkap adanya reaksi para kepala daerah terhadap pembatasan waktu makan siang selama kegiatan retret di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kejutan ini menjadi bumbu menarik di balik agenda penting tersebut.
Waktu Makan Siang yang Terbatas: Kejutan di Tengah Retret
Para kepala daerah peserta retret gelombang kedua mengaku terkejut dengan aturan waktu makan siang yang sangat terbatas. Bima Arya sendiri turut menceritakan pengalaman tersebut.
Ia mengungkapkan, beberapa kepala daerah mengaku kaget karena waktu makan siang mereka terpotong sebelum selesai. Bunyi lonceng menandakan berakhirnya waktu makan, walaupun sebagian besar dari mereka belum selesai menyantap hidangan.
Pembatasan waktu makan siang ini diterapkan sebagai bagian dari upaya membangun kedisiplinan selama rangkaian retret. Total 86 kepala daerah mengikuti kegiatan ini.
Makan siang dilakukan bersama para praja IPDN di Ruang Makan Menza. Sementara, sarapan dan makan malam dilakukan secara terpisah.
Disiplin ala IPDN: Dua Lagu Sebagai Batas Waktu
Lebih lanjut, Wamendagri menjelaskan bahwa waktu yang dialokasikan untuk makan siang hanya sepanjang dua lagu yang diputar. Sistem ini diterapkan untuk menanamkan kedisiplinan.
Banyak peserta yang belum terbiasa dengan aturan ini. Bima Arya bahkan menyaksikan beberapa kepala daerah yang masih belum menyesuaikan diri dengan waktu yang terbatas.
Tradisi disiplin di IPDN, kata Bima Arya, menuntut semua peserta untuk mengikuti komando, termasuk dalam hal makan. Meskipun waktu sudah diulur, masih banyak peserta yang belum menyelesaikan makanannya.
Pesan Wamendagri: Belajar dari Pengalaman
Bima Arya memberikan pesan kepada para peserta retret agar menjadikan pengalaman hari pertama sebagai pembelajaran. Hal ini penting untuk menyesuaikan diri di hari-hari berikutnya.
Ia menekankan pentingnya pengaturan kecepatan makan agar dapat menikmati hidangan dengan disiplin waktu. Peserta diharapkan dapat beradaptasi dengan aturan yang telah ditetapkan.
Retret resmi dibuka oleh Menteri Dalam Negeri pada Senin (23/6). Sejumlah menteri koordinator dan menteri Kabinet Indonesia Maju juga dijadwalkan hadir, serupa dengan retret gelombang pertama di Magelang.
Retret gelombang kedua ini akan berlangsung hingga Kamis (26/6) sore atau malam. Hari Jumat merupakan hari libur nasional.
Secara keseluruhan, retret kepala daerah ini bertujuan untuk memantapkan visi Presiden. Aturan ketat waktu makan siang, meskipun mengejutkan, tampaknya menjadi bagian dari proses pembelajaran dan penanaman kedisiplinan bagi para pemimpin daerah. Semoga pengalaman ini memberikan dampak positif bagi kinerja pemerintahan daerah di masa mendatang.