Menjadi orangtua adalah peran yang penuh tantangan. Ketika anak mengalami pelecehan atau kekerasan seksual, rasa bersalah yang mendalam kerap menghantui para orangtua. Mereka merasa gagal melindungi anak-anak mereka, dan beban emosional ini bisa sangat berat.
Rasa bersalah ini bukanlah hal yang aneh. Justru, ini merupakan reaksi alami yang perlu dipahami dan ditangani dengan tepat.
Rasa Bersalah yang Menghancurkan: Reaksi Wajar, Bukan Kelemahan
Psikiater dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ menjelaskan bahwa orangtua yang anaknya menjadi korban kekerasan seksual seringkali mengalami berbagai gangguan psikis. Mereka merasakan beban rasa bersalah, ketakutan, dan bahkan reaksi fisik seperti gemetar atau gangguan tidur.
Perasaan ini sangat wajar, namun jangan sampai dibiarkan berlarut. Jika tidak ditangani dengan baik, rasa bersalah ini bisa memicu masalah kesehatan mental yang lebih serius.
Dukungan Psikologis: Kunci Pemulihan Orangtua dan Anak
Pikiran-pikiran negatif seperti “Saya kurang menjaga” atau “Saya gagal menjadi orangtua” seringkali menjadi sumber rasa bersalah. Hal ini dapat memicu kecemasan, stres berat, dan bahkan depresi.
Oleh karena itu, dukungan psikologis sangat penting. Psikolog atau psikiater dapat membantu orangtua mengatasi emosi negatif dan menemukan cara untuk mendukung pemulihan anak.
Para profesional kesehatan mental ini berperan penting menenangkan orangtua secara mental dan fisik. Tujuannya adalah agar orangtua mampu memberikan dukungan yang stabil kepada anak mereka yang sedang berjuang untuk pulih dari trauma.
Peran Penting Terapis dalam Pemulihan
Terapi dapat membantu orangtua memproses emosi mereka, belajar mengatasi rasa bersalah, dan mengembangkan strategi koping yang sehat. Proses ini sangat penting agar orangtua dapat fokus mendukung pemulihan anak.
Selain itu, terapis juga dapat memberikan panduan kepada orangtua tentang cara berkomunikasi dengan anak mereka dan membangun kembali ikatan keluarga yang kuat.
Pengobatan Medis: Terapi dan Obat-obatan
Pendekatan yang tepat untuk orangtua yang mengalami trauma akibat kekerasan seksual pada anak mereka bergantung pada tingkat keparahan gejalanya.
Psikoterapi seringkali menjadi pilihan utama, terutama pada kasus ringan hingga sedang. Namun, pada kasus yang lebih berat, kombinasi psikoterapi dan pengobatan medis mungkin diperlukan.
Penggunaan obat-obatan harus selalu berdasarkan anjuran dokter. Penting untuk diingat bahwa tujuan utama adalah untuk menstabilkan kondisi orangtua agar mereka dapat memberikan dukungan terbaik bagi anak mereka.
Pemulihan membutuhkan kesabaran dan dukungan dari berbagai pihak. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Ingatlah bahwa pemulihan adalah proses yang melibatkan seluruh keluarga, dan orangtua juga berhak mendapatkan dukungan dan perawatan yang dibutuhkan.
Fokus utama haruslah pada pemulihan anak dan orangtua. Dengan dukungan yang tepat, keluarga dapat melewati masa sulit ini dan membangun kembali kehidupan yang sehat dan bahagia.
Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas juga sangat penting dalam proses pemulihan ini. Membangun jaringan dukungan yang kuat dapat membantu orangtua merasa lebih terhubung dan mengurangi perasaan terisolasi.