Pernahkah Anda merasa lega setelah melampiaskan amarah? Banyak yang percaya hal ini efektif meredakan emosi negatif. Namun, sebuah studi terbaru justru membantahnya.
Penelitian yang diterbitkan di *Clinical Psychology Review* tahun 2024 dan dikutip *Science Alert* serta *Earth.com*, menunjukkan bahwa melampiaskan kemarahan, misalnya dengan memukul benda, tidak efektif mengurangi emosi negatif. Studi ini bahkan menganalisis fenomena “ruang amarah berbayar” yang tengah populer.
Mitos Melampiaskan Amarah
Studi ini, yang dipimpin oleh ilmuwan komunikasi dari Virginia Commonwealth University, Kjærvik, menganalisis 154 penelitian yang melibatkan lebih dari 10.000 partisipan.
Hasilnya konsisten menunjukkan bahwa “venting” atau meluapkan kemarahan tidak ampuh mengurangi emosi negatif. Ini termasuk berbagai bentuk pelampiasan, mulai dari berteriak hingga merusak barang.
Kjærvik menjelaskan bahwa tujuannya adalah menguji teori umum tentang mengekspresikan kemarahan sebagai solusi. Studi ini membuka jalan untuk mencari strategi pengelolaan amarah yang lebih efektif.
Metode Pengelolaan Amarah yang Lebih Efektif
Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk meredakan amarah? Meta-analisis yang sama meneliti berbagai kelompok, termasuk mahasiswa, pensiunan, penyandang disabilitas intelektual, dan individu dengan catatan kriminal.
Penelitian menemukan bahwa aktivitas yang mengurangi rangsangan fisiologis, seperti yoga dan meditasi, terbukti ampuh menurunkan tingkat kemarahan.
Sebaliknya, aktivitas fisik yang intens, seperti jogging, dan melampiaskan amarah secara fisik (memukul karung tinju, memecahkan piring), tidak menunjukkan efek signifikan dalam mengurangi kemarahan, bahkan bisa memperburuknya.
Kesimpulan Studi dan Implikasinya
Studi ini berhasil mengidentifikasi pola-pola kecil namun konsisten yang tidak terlihat dalam penelitian tunggal sebelumnya. Konsistensi hasil di berbagai kelompok demografis menunjukkan pendekatan universal dalam meredakan amarah: menenangkan tubuh.
Temuan ini menekankan pentingnya mencari metode pengelolaan amarah yang lebih konstruktif. Alih-alih melampiaskan, fokus pada teknik relaksasi dan manajemen stres akan lebih efektif dalam jangka panjang.
Kesimpulannya, melampiaskan amarah bukanlah solusi efektif untuk mengatasi emosi negatif. Metode-metode yang berfokus pada menenangkan tubuh dan pikiran, seperti meditasi dan yoga, lebih direkomendasikan untuk mengelola kemarahan secara sehat dan efektif.