Penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan selama periode Januari-Mei 2025. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat total penjualan domestik sebanyak 316.981 unit, mengalami penurunan 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi sorotan, khususnya mengingat dominasi pasar yang masih dipegang oleh Astra.
Penurunan penjualan ini tidak hanya terjadi secara keseluruhan, tetapi juga terlihat pada penjualan bulanan. Mei 2025 mencatatkan penjualan mobil domestik sebesar 60.613 unit, penurunan 15% dibandingkan Mei 2024. Kondisi ini menunjukkan perlambatan pasar otomotif yang perlu diantisipasi.
Penjualan Astra: Dominasi Pasar di Tengah Penurunan
Astra International, raksasa otomotif Indonesia, tetap menjadi pemain dominan di pasar. Selama Januari-Mei 2025, Astra berkontribusi sebesar 172.268 unit terhadap total penjualan mobil nasional.
Meskipun mengalami penurunan 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Astra masih menguasai pangsa pasar sebesar 54%. Hal ini menunjukkan kekuatan merek-merek di bawah naungan Astra, seperti Toyota, Daihatsu, dan Isuzu.
Rincian penjualan Astra per merek meliputi Toyota dan Lexus (106.805 unit), Daihatsu (55.049 unit), Isuzu (9.450 unit), dan UD Trucks (964 unit). Menariknya, Peugeot tidak mencatatkan penjualan sama sekali selama periode tersebut.
Pada Mei 2025 saja, Astra berhasil menjual 34.480 unit mobil, meski mengalami penurunan 17% dibandingkan Mei 2024. Namun, Astra tetap mendominasi pasar dengan pangsa mencapai 57%.
Boy Kelana Soebroto, Chief of Corporate Affairs Astra, optimistis bahwa Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang akan diadakan pada Juli mendatang dapat memberikan dampak positif bagi industri otomotif nasional. GIIAS diharapkan mampu mendongkrak penjualan dengan menawarkan berbagai pilihan kendaraan yang sesuai kebutuhan masyarakat.
Anjloknya Penjualan LCGC dan Dominasi Astra
Segmen Low Cost Green Car (LCGC) mengalami penurunan yang signifikan. Penjualan nasional LCGC selama Januari-Mei 2025 hanya mencapai 59.730 unit, turun 20% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
Penurunan ini mencerminkan melemahnya daya beli konsumen di segmen mobil murah. Hal ini menjadi perhatian serius karena segmen LCGC sebelumnya menjadi pendorong utama pertumbuhan penjualan mobil nasional.
Astra, meskipun mengalami penurunan penjualan LCGC sebesar 22% (43.698 unit dibandingkan 55.782 unit pada periode yang sama tahun lalu), tetap menguasai pangsa pasar dengan kontribusi 73%.
Penurunan penjualan LCGC menjadi tantangan bagi industri otomotif Indonesia. Strategi pemasaran dan inovasi produk yang tepat diperlukan untuk membangkitkan kembali minat konsumen di segmen ini.
Mei 2025: Astra Kuasai Pasar LCGC dengan Pangsa 86%
Penurunan tajam penjualan LCGC berlanjut hingga Mei 2025. Penjualan nasional LCGC pada bulan Mei 2025 hanya mencapai 9.321 unit, penurunan 36% dibandingkan Mei 2024. Ini merupakan penurunan bulanan terdalam sepanjang tahun 2025 di segmen ini.
Meskipun mengalami penurunan penjualan sebesar 30% (8.022 unit dibandingkan 11.451 unit di Mei 2024), Astra tetap mendominasi pasar LCGC dengan pangsa pasar mencapai 86%. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang lima bulan pertama tahun 2025.
Dominasi Astra di segmen LCGC menunjukkan kekuatan merek-mereknya dalam bersaing di pasar mobil murah. Namun, penurunan penjualan di segmen ini tetap menjadi indikator penting yang membutuhkan perhatian khusus dari pelaku industri.
Secara keseluruhan, kinerja industri otomotif Indonesia selama periode Januari-Mei 2025 menunjukkan tren penurunan. Meskipun Astra tetap menjadi pemain dominan, tantangan tetap ada, terutama di segmen LCGC. Penting bagi pelaku industri untuk beradaptasi dengan dinamika pasar dan mengembangkan strategi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan kembali.