Badan Usaha Milik Ansor (BUMA), holding usaha strategis milik Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), melakukan gebrakan baru dalam sektor energi. BUMA resmi mendistribusikan 10.000 ton minyak residu sawit ke Sumatera Bagian Selatan melalui anak perusahaannya, PT Energi Residu Indonesia (Erindo). Langkah ini menandai komitmen nyata Ansor dalam membangun kemandirian ekonomi bangsa dan memperkuat ekonomi daerah.
Pendistribusian minyak residu sawit ini tak hanya sekadar transaksi bisnis biasa. Ini merupakan langkah strategis BUMA untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat posisi di sektor energi terbarukan. Acara peluncuran yang berlangsung di UIN Raden Intan Lampung ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Tiongkok, Chongqing One Oath Co.Ltd. Kemitraan internasional ini membuka peluang besar bagi BUMA untuk mengembangkan bisnisnya di level global.
Ekspansi BUMA: Langkah Strategis Menuju Kemandirian Ekonomi
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Addin Jauharudin, menyatakan apresiasinya atas langkah BUMA ini. Ia menekankan bahwa langkah tersebut merupakan wujud nyata, bukan sekadar retorika, dalam visi kemandirian ekonomi organisasi dan bangsa.
Addin juga menegaskan komitmen Ansor untuk berkontribusi aktif dalam membangun kekuatan ekonomi strategis Indonesia. Kehadiran Ansor di sektor-sektor masa depan bangsa diyakini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
PT Erindo: Anak Perusahaan BUMA di Luar Jakarta
PT Erindo, sebagai anak perusahaan BUMA yang berbasis di Lampung, menjadi contoh nyata komitmen BUMA untuk memperkuat ekonomi daerah. Letaknya yang dekat dengan pusat produksi komoditas sawit dinilai sangat strategis untuk efisiensi distribusi.
CEO BUMA, Firmana Tri Andika, menekankan pentingnya ekspansi bisnis ke daerah. Hal ini bukan hanya untuk pertumbuhan BUMA, tetapi juga untuk memberikan kontribusi riil bagi ekonomi lokal Lampung.
Firmana melihat potensi besar Lampung sebagai simpul logistik energi berbasis sawit. Langkah ini, baginya, lebih dari sekadar bisnis; ini adalah gerakan besar untuk membangun kemandirian energi dan ekonomi anak muda Indonesia.
Target dan Rencana Ekspansi PT Erindo
Direktur Utama PT Erindo, Sutarwi, menjelaskan bahwa perusahaan saat ini mampu mendistribusikan 10.000 metrik ton (MT) minyak residu sawit per bulan.
Namun, PT Erindo memiliki target ambisius untuk meningkatkan kapasitas distribusi menjadi 30.000 MT per bulan dalam dua bulan mendatang. Peningkatan ini akan didukung oleh ekspansi dan peningkatan kapasitas rantai pasok.
Dengan peningkatan kapasitas distribusi ini, PT Erindo akan semakin mampu memenuhi kebutuhan pasar dan memperkuat posisi BUMA di sektor energi terbarukan.
Inisiatif BUMA melalui PT Erindo menunjukkan komitmen GP Ansor dalam membangun kemandirian ekonomi. Langkah ini juga membuka peluang besar bagi kemitraan global yang berkeadilan dan berkelanjutan di sektor energi alternatif berbasis komoditas lokal. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi organisasi lain untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Kolaborasi dengan Chongqing One Oath Co. Ltd. menunjukkan upaya BUMA untuk memasuki pasar internasional, menunjukkan potensi besar BUMA dalam bersaing di kancah global. Langkah ini menandai babak baru bagi BUMA dalam membangun kemandirian energi dan ekonomi Indonesia.
Melalui pengembangan bisnis yang berkelanjutan dan berorientasi pada kemitraan, BUMA berpotensi menjadi pemain kunci dalam sektor energi terbarukan di Indonesia dan dunia. Dengan dukungan dari GP Ansor dan komitmen seluruh stakeholder, BUMA diharapkan dapat mencapai target-target ambisiusnya dan berkontribusi secara signifikan bagi kemajuan ekonomi Indonesia.