Anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu, kembali menyuarakan desakan penurunan potongan komisi yang diterapkan perusahaan aplikasi transportasi online. Ia mendesak agar komisi maksimal dibatasi hingga 10 persen. Desakan ini bukan sekadar tuntutan ekonomi jangka pendek, melainkan demi masa depan para pengemudi dan keluarga mereka.
Potongan komisi yang mencapai 30 persen saat ini dinilai memberatkan pengemudi ojek online. Penghasilan mereka tergerus, menyulitkan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan menabung untuk masa depan. Adian menegaskan usulan ini bukan agenda politis, melainkan bentuk kepedulian terhadap jutaan pekerja informal yang selama ini kurang terlindungi.
Desakan Pembatasan Komisi 10 Persen: Perjuangan untuk Kesejahteraan Jutaan Jiwa
Adian Napitupulu menekankan dampak positif pembatasan komisi bagi pengemudi dan keluarga mereka. Jika berhasil, dampaknya akan terasa signifikan bagi kehidupan jutaan orang. Ia menyatakan bahwa ini adalah perjuangan untuk memperbaiki kehidupan rakyat kecil yang menggantungkan hidupnya pada sektor transportasi daring.
Para pengemudi ojek online selama ini sering mengeluhkan kurangnya perhatian dari berbagai pihak. Mereka berharap adanya intervensi pemerintah dan legislatif untuk melindungi hak-hak mereka secara resmi, bukan hanya kesepakatan sepihak. Adian memperjuangkan pembagian hasil yang lebih adil bagi mereka.
Kekecewaan atas Sikap DPR yang Tidak Mendukung
Adian mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak-pihak yang menentang usulannya. Ia menyatakan perjuangan kesejahteraan pengemudi ojek online tidak boleh setengah hati dan tidak boleh dikorbankan oleh kepentingan politik sempit. Perjuangan ini, menurutnya, berdampak langsung pada masa depan anak-anak dan keluarga para pengemudi.
Angka 20 juta jiwa diperkirakan akan merasakan dampak positif jika usulan ini berhasil. Angka ini mencakup para pengemudi dan keluarga mereka yang bergantung pada penghasilan dari transportasi online. Namun, perjuangan ini masih panjang dan membutuhkan dukungan dari banyak pihak, termasuk anggota DPR lainnya.
Tantangan Politik dan Langkah ke Depan
Adian menyadari tantangan besar yang masih harus dihadapi untuk meloloskan usulan ini. Ia perlu meyakinkan 48 anggota Komisi V DPR lainnya untuk mendukungnya. Ia menekankan bahwa ini bukan perjuangan pribadi, tetapi komitmen politik untuk memperjuangkan nasib rakyat.
Adian berharap agar desakan pembatasan komisi aplikator menjadi agenda prioritas DPR dan pemerintah. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung langkah ini demi terciptanya keadilan ekonomi. Perjuangan ini akan terus berlanjut, bertujuan untuk mewujudkan regulasi yang benar-benar berpihak pada rakyat kecil dan menjamin kesejahteraan para pengemudi ojek online. Perjuangan ini adalah upaya untuk menerjemahkan kepedulian menjadi kebijakan tertulis yang wajib dijalankan.
Perjuangan Adian Napitupulu untuk menurunkan potongan komisi aplikasi transportasi online merupakan refleksi nyata dari kebutuhan akan perlindungan dan keadilan bagi pekerja informal. Suksesnya perjuangan ini akan menjadi tonggak penting dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan jutaan orang yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.