Delapan puluh enam kepala daerah dan wakil kepala daerah memulai retret gelombang kedua mereka di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sumedang, Jawa Barat. Perjalanan mereka dimulai Minggu pagi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, setelah menerima pembekalan dari Sekretaris Jenderal Kemendagri. Para pejabat menggunakan kereta cepat Whoosh untuk menuju lokasi retret.
Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir menekankan pentingnya retret ini sebagai kesempatan untuk membangun kedisiplinan dan kerjasama antar kepala daerah. Ia berharap kegiatan ini akan memfasilitasi pertukaran informasi dan best practice untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah.
Retret sebagai Momen Penting Penguatan Nasionalisme dan Kolaborasi
Tomsi Tohir menjelaskan bahwa retret ini bukan sekadar kegiatan fisik semata. Tujuan utamanya adalah untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan kerjasama antar daerah. Para kepala daerah diharapkan dapat memahami pentingnya sinergi antar wilayah dalam pembangunan nasional.
Setiap daerah memiliki keterkaitan satu sama lain, baik antar kabupaten maupun provinsi. Kerjasama dan koordinasi yang baik menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, retret ini dirancang untuk memupuk rasa kebersamaan dan pemahaman akan pentingnya kerja sama tersebut.
Materi Retret: Tiga Pilar Penting Kepemimpinan Daerah
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, sebelumnya telah menjelaskan materi yang akan disampaikan selama retret gelombang kedua ini. Tiga pilar utama akan menjadi fokus utama dalam pelatihan tersebut.
Pilar pertama adalah tugas pokok kepala daerah. Materi ini akan memberikan pemahaman mendalam mengenai tanggung jawab dan wewenang para kepala daerah dalam menjalankan pemerintahan daerah. Pilar kedua berfokus pada teori misi Astacita, sebuah kerangka kerja untuk mencapai tujuan pembangunan daerah. Terakhir, materi tentang pemberantasan korupsi dan wawasan kebangsaan akan disampaikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Peserta Retret Gelombang II: Komposisi yang Representatif
Retret ini diikuti oleh tiga kelompok kepala daerah yang memiliki latar belakang berbeda. Kelompok pertama terdiri dari kepala daerah yang baru dilantik dan belum mengikuti retret gelombang pertama.
Kelompok kedua merupakan kepala daerah yang sebelumnya menghadapi sengketa hasil Pilkada, namun telah terselesaikan. Kelompok terakhir adalah kepala daerah hasil pemungutan suara ulang (PSU) yang baru saja dilantik. Ketiga kelompok ini dipilih agar setiap daerah mendapat perwakilan yang tepat.
Harapan Terhadap Keberhasilan Para Kepala Daerah
Sekjen Kemendagri berharap retret ini akan membuahkan hasil yang positif bagi para peserta. Keberhasilan para kepala daerah dalam menjalankan tugasnya akan berkontribusi pada keberhasilan pembangunan nasional secara keseluruhan.
Dengan adanya retret ini, diharapkan para kepala daerah dapat lebih memahami tantangan dan peluang dalam memimpin daerahnya masing-masing, serta mampu menjalin kerjasama yang efektif antar daerah demi kemajuan Indonesia. Kolaborasi antar pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam retret ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar wilayah.