Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah, memberikan apresiasi terhadap kinerja Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno selama 100 hari kepemimpinan mereka. Berbagai program prioritas telah berhasil direalisasikan, meskipun dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dalam menjalankan janji kampanye.
Ima Mahdiah, politikus PDI-P, menilai sejumlah program percepatan yang dijanjikan telah terlaksana. Keberhasilan ini patut diapresiasi mengingat kompleksitas tantangan di Jakarta.
Program Prioritas 100 Hari Kerja Pramono-Rano
Sejumlah program unggulan telah berhasil direalisasikan dalam 100 hari kepemimpinan Pramono-Rano. Perluasan cakupan penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) menjadi contoh nyata keberhasilan tersebut.
KJP Plus kini menjangkau 707.622 penerima, sementara KJMU telah membantu 16.979 mahasiswa. Program ini dinilai sangat membantu meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat Jakarta.
Program pemutihan ijazah yang ditahan di sekolah juga menunjukkan progres signifikan. Sebanyak 1.315 ijazah telah berhasil diputihkan, dengan target penyelesaian sekitar 6.000 ijazah lainnya pada tahun 2025.
Perbaikan Infrastruktur dan Transportasi
Upaya mengatasi kemacetan di Jakarta juga menjadi fokus pemerintahan Pramono-Rano. Perluasan jaringan Bus Rapid Transit (BRT), serta kelanjutan pembangunan MRT dan LRT, merupakan langkah strategis dalam hal ini.
Pembukaan rute Transjabodetabek baru, seperti Alam Sutera-Blok M dan Vida Bekasi-Cawang, serta rencana tiga rute tambahan, menandakan komitmen serius dalam meningkatkan konektivitas transportasi. Integrasi transportasi massal menjadi kunci mengatasi kemacetan yang kronis.
Pembukaan lima taman kota yang beroperasi 24 jam juga mendapat pujian. Langkah ini tidak hanya memperindah kota, tetapi juga menyediakan ruang publik bagi warga untuk berinteraksi.
Peningkatan Kesejahteraan dan Layanan Publik
Program pelatihan Mobile Training Unit (MTU) telah berhasil melatih 960 warga Jakarta. Dari jumlah tersebut, 32 orang langsung mendapatkan pekerjaan, sementara 110 lainnya memulai usaha baru.
Program ini menunjukkan komitmen untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan keterampilan masyarakat. Penyederhanaan persyaratan penerimaan PPSU (Pasukan Oranye), dari minimal SLTA menjadi cukup SD, juga langkah tepat dalam memberdayakan masyarakat.
Peningkatan akses air bersih melalui Zona Bebas Air Tanah (ZOBAT), pembagian ratusan toren air, dan pemasangan puluhan alat pemurni air juga patut diapresiasi. Pembagian 300 ribu Kartu Air Sehat sebagai subsidi bagi masyarakat menunjukkan kepedulian pemerintah. Pemulihan hak warga Kampung Susun Bayam juga mendapat perhatian khusus.
Pembaruan aplikasi Jakarta Kini (JAKI) dengan 11 fitur baru juga bertujuan untuk memudahkan akses layanan publik. Fitur-fitur tersebut meliputi layanan antrean fasilitas kesehatan, JakCare, panggilan darurat 112, informasi ketersediaan kamar rumah sakit, dan notifikasi peringatan dini bencana.
Kolaborasi dan Harapan ke Depan
Ima Mahdiah mengajak masyarakat Jakarta untuk turut serta mendukung program pemerintah. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam membangun kota yang lebih baik.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta merupakan kunci keberhasilan pembangunan Jakarta. Keberhasilan 100 hari pertama kerja Pramono-Rano diharapkan dapat menjadi landasan yang kokoh untuk pembangunan Jakarta ke depan.
Pemerintah provinsi perlu terus bekerja keras dan tidak cepat berpuas diri. Tantangan masih banyak, dan perbaikan berkelanjutan dibutuhkan untuk mewujudkan Jakarta yang lebih baik, adil, dan sejahtera bagi semua warganya. Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai cita-cita tersebut.